Friday, March 24, 2017

Mengingat Peristiwa Cebongan, Korsa Anggota Kopassus HABISI Preman

Patriot NKRI - Eksekutor empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Serda Ucok Tigor Simbolon, mengaku tak mampu mengontrol emosi saat mendengar informasi rekannya, Sertu Sriyono, dipukuli dan dibacok oleh sekelompok preman di Yogyakarta. "Saya sedih, saya merasa sangat terpukul. Saya sangat emosi saat itu," kata Ucok saat memberikan keterangan sebagai terdakwa dalam sidang lanjutan kasus penyerangan LP Cebongan, di Pengadilan Militer II/11, Yogyakarta, Selasa (23/7/2013).
Baca Juga: Kisah Pasukan Garuda SELAMATKAN Tentara Spanyol dari Pasukan Hizbullah
Ketua Tim Oditur Militer (Odmil), Letkol (Sus ) Budiharto menanyakan apakah ia masih bisa mengontrol diri? "Antara emosi dan berusaha mengontrol diri. Terus terang di tempat latihan saya terguncang," jawab Ucok. Sebelum penganiayaan terhadap Sriyono, seorang anggota Kopassus Sertu Heru Santoso tewas dikeroyok preman di Hugos Cafe, Yogyakarta. "Itu benar-benar pelecehan terhadap satuan kami (Kopassus)," kata Ucok.
    Ketua tim penasihat hukum terdakwa, Letkol Rochmad menanyakan tentang hubungan Ucok dengan Sriyono. Ucok menceritakan pengalamannya bersama Sriyono,  mulai saat bertugas di Kondo (Merauke), gempa di Bantul, operasi penumpasan GAM di Aceh, dan operasi penyelamatan korban erupsi Gunung Merapi di Kemalang (Klaten).
     Saat di Aceh, ia pernah diselamatkan Sriyono ketika truk TNI diserang kelompok GAM. Saat itu ia tergantung di truk dan menjadi sasaran empuk pasukan GAM.  Posisi Sriyono juga tidak menguntungkan dan kesulitan keluar dari truk, namun berusaha menyelamatkan Ucok.
Baca juga: ANDA TENTARA GILA...! Saat NYALI Tentara Amerika Serikat Dibuat CIUT Oleh Aksi Nekad TNI
"Sejak saat itu dia bukan hanya saya anggap sebagai atasan tapi lebih dari itu juga sebagai sahabat sejati," ujar Ucok. Selain itu, mereka juga sering bersama, termasuk saat mengikuti operasi penyelamatan korban erupsi gunung Merapi 2010 lalu.
      "Saat malamnya ada letusan besar Merapi, paginya pukul 06.30 WIB kami masuk ke perkampungan yang tidak ada seorangpun. Tanpa alat komunikasi. Ada 51 jenazah yang kami temukan. Ada yang masih terbakar dan ada juga yang sudah hancur, semuanya kami evakuasi," ujar Ucok.
Mata Ucok berkaca-kaca saat menceritakan pengalaman tugas bersama Sriyono dan Heru Santoso.  Ia kemudian mengusap mata dengan tanga. Suaranya lirih dan sempat terhenti.
      Sedang Serda Sugeng Sumaryanto dalam kesaksiannya mengatakan, sejak mengetahui terbunuhnya anggota Kopassus, 20 Maret,  Serda Ucok mengalami banyak perubahan.
Baca Juga: MANTAP JIWA...! Komandan Kopassus Pilih Bawa - INI - Daripada 100 PELURU Saat Perang
"Terutama saat saat makan dia langsung banting minuman mineral. Kami jadi tidak bisa konsentrasi. Apa yang dikatakan Sertu Hasmudin (koordinator tim kelompok latihan di Gunung Lawu) juga tak dihiraukan. Padahal biasanya dia sering nyanyi-nyanyi terutama lagu-lagu daerah," ungkap Sugeng.
      Saat tidur, Ucok juga sering mengigau  dan mengalami susah tidur. Sugeng mengetahuinya karena ia juga tidak bisa tidur. Koptu Kodik mengaku, dirinya memang mendengar Ucok berniat mencari pembunuh Heru Santoso  ke Yogya. Namun ia sempat menolak dengan alasan masih latihan.
Mereka kemudian pulang ke asrama Grup II Kopassus selanjutnya menuju Yogyakarta. Malamnya melakukan serangan ke LP Cebongan hingga membuat empat tahanan titipan Polda DIY tewas.
Baca juga: Bak PASUKAN HANTU, Pasukan JANUR KUNING Muncul Dari Dalam Tanah...MERAYAP MENYERGAP Belanda Yang Masih Terlelap...!!
Usai melakukan aksi tersebut, Ucok mengaku ketakutan dan menyesal. "Saya sangat menyesal dan ada rasa ketakutan yang tinggi, sebab mengapa sampai terjadi seperti itu. Tujuan saya awalnya hanya menanyakan Marcel," akunya.
Meskipun ia ketakutan, lanjut Ucok, dirinya mencoba menguasai diri dan segera kembali ke tempat latihan di Gunung Lawu.

Didukung oleh Masyarakat

Ratusan orang yang tergabung dalam Kawulo Ngayogyakarto Hadiningrat menggelar demo di kantor Oditur Militer (Otmil) II/11 Yogyakarta. Mereka meminta oditur menuntut 12 anggota Kopassus terdakwa kasus Cebongan dengan hukuman ringan.

Aksi digelar di depan kantor Otmil II/11 Yogyakarta di Jl Sultan Agung No 28 Yogyakarta, Jumat (26/7/2013) lalu. Massa berasal dari beragam elemen. Massa paguyuban sopir becak datang dengan membawa becak dan memarkirkan kendaraan roda tiganya di depan kantor Otmil.
Baca Juga: Keberanian Tanpa Tanding...! Biarkan MATAKU Terbuka, Aku Ingin Melihat PELURU Penjajah Menembus Dadaku...!
Di pagar Otmil, massa memasang spanduk berwarna merah bertuliskan "Bebaskan 12 Prajurit KOPASSUS dari Segala Tuntutan".

Dalam orasinya, koordinator aksi M Suhud meminta oditur tidak menggunakan bahasa hukum saat menyusun tuntutan, tapi bahasa nurani. Sebab 12 anggota Kopassus itu telah berjasa bagi warga Yogya dalam memberantas preman.


"Mereka tidak melakukan pembunuhan berencana, tapi didasari semangat jiwa korsa," katanya.
Baca Juga: Trenyuh...!! Demi Penuhi HUTANG, Sang Prajurit Rela Melakukan Hal Yang MENGHARUKAN Ini...Aksinya Menjadi VIRAL...!!
Suhud meminta oditur menyusun tuntutan dengan hukuman ringan. Bagi warga Yogya, tindakan prajurit Kopassus sangat berharga. Jika Diki cs dibiarkan, maka masyarakat resah.

"Mereka (Kopassus) itu bagi kami adalah pahlawan dan ksatria," kata Suhud.

Thursday, March 23, 2017

Bilang Tentara Itu Banci, Ehh... Giliran DIGERTAK TNI AU Langsung Jadi GEMETAR Dan CIUT...!

Patriot NKRI - Seorang pengguna media sosial Twitter atas nama Sutan Sabil tiba-tiba saja memposting di akun miliknya @tanbatoeah. Di akun tersebut, si pemilik tiba-tiba saja menuliskan postingan bernada sinis yang ditujukan untuk akun Twitter TNI Angkatan Udara. "@_TNIAU ngurusi bendera mulu nih tentara banci, yang bakar bendera di Papua berani tidak? ha..ha..ha..Kalian kan nampak hebat kalau pakai senjata." (Foto Cover: Prajurit PASKHAS TNI AU)
Baca Juga: NGERI...! JAGOAN TNI AU Marah BESAR: Lihat Jenderal Makan DAGING, Prajurit Cuma Dikasih TEMPE
Cuitan itu diposting pada tanggal 25 Januari pukul 21.56 WIB lalu. Sebelumnya admin yang memang akun Twitter TNI AU sedang memberi penjelasan soal pemerintah Palestina yang keberatan dengan bendera negara mereka dipakai buat demo dan hal-hal berdampak negatif. Dimention demikian, admin TNI AU langsung menjelaskan bahwasannya kasus pembakaran bendera di Papua sedang diselidiki.
"1. Soal pembakaran bendera, pelaku sedang pengejaran di hutan Papua. 2. Statemen anda bukan ditujukan ke airmin tapi TNI AU, karena ini akun resmi." Beberapa saat kemudian, Twitter TNI AU kembali memberikan penjelasan. "Maaf, sudah kewajiban kami meneruskan kebijakan pemerintah. Rakyat Indonesia tahu mana yang banci se-Indonesia. Airmin gak perlu senjata cukup jempol."

Selang beberapa saat TNI Angkatan Udara meminta pengguna akun @tanbatoeah meminta maaf atas postingannya yang bernada sinis. "Airmin beri waktu sampai pukul 00:00wib, jika @tanbatoeah tidak minta maaf secara terbuka dengan mention airmin, maaf TNI AU akan bertindak tegas."
Baca Juga: Legendaris..! Generasi Terakhir Penunggang Kuda Liar P-51 Mustang
Digertak demikian, akun @tanbatoeah langsung menyampaikan permohonan maafnya. "@_TNIAU saya minta maaf kalau kata-kata saya menyinggung airman dan semoga pelaku pembakaran segera ditangkap."

Sumber: merdeka.com

Wednesday, March 22, 2017

Ngeri...! Anggota TNI Tewas Dicangkul PKI, Sang Jenderal Marah Besar...

Patriot NKRI - Salah satu kekuatan yang paling menentang Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah TNI Angkatan Darat. Konflik antara PKI dan Angkatan Darat memang punya sejarah panjang (Foto cover: pelaku pemberontakan PKI Madiun 1948).
Konflik pertama antara kekuatan komunis dan TNI AD meletus saat 'Madiun Affair'. Musso dan didukung laskar merah memproklamasikan berdirinya Negara Soviet Madiun pada tanggal 18 September 1948. Presiden Soekarno menjawabnya dengan pidato keras. "Pilih Republik Indonesia Soekarno-Hatta atau Musso!"
TNI Ditusuk Dari Belakang
    TNI AD mengerahkan kekuatan Divisi Siliwangi untuk melibas gerakan tersebut. TNI merasa ditusuk dari belakang karena saat itu mereka sedang bersiap untuk melawan Agresi Militer Belanda di depan mata. Namun malah pecah Madiun Affair.
Baca Juga: [KAMP dan GELANGGANG NERAKA]...! Latihan HIDUP MATI Komando KOPASSUS Yang Bikin Dunia Merinding..!
Musso ditembak mati dalam pengejaran. Gerakan Madiun ditumpas dalam waktu singkat. Konflik kedua memanas jelang tahun 1965. TNI AD dan PKI bersaing. Satu-satunya yang menghalangi pecahnya konflik di antara mereka adalah Presiden Soekarno.
     TNI AD menolak mentah-mentah adanya komisariat politik dalam tubuh tentara. Hal semacam ini biasa diterapkan dalam negara komunis. Selain pimpinan militer, ada wakil partai politik dalam organisasi tentara. 
     Lalu rencana PKI membentuk angkatan kelima juga digagalkan TNI AD. Saat itu, PKI meminta buruh tani dipersenjatai untuk kepentingan bela negara. Berkaca dari tahun 1945, TNI AD menolak karena punya pengalaman sulitnya mengatur laskar-laskar bersenjata. 
Anggota TNI tewas dicangkul
    Aksi PKI menunggangi buruh dan petani merampas negara berbenturan juga dengan TNI AD. Puncaknya adalah peristiwa Bandar Betsy di Simalungun, Sumatera Utara. Ribuan petani menyerobot tanah milik Perusahaan Perkebunan Negara (PPN). Seorang anggota TNI, Pelda Soedjono tewas dicangkul.
Baca Juga: Menegangkan...! 15 Prajurit KOPASKHAS vs Pasukan INTERFET: Kalah Jumlah, GRANAT Siap Bicara dan Tempur HABIS-HABISAN
     Panglima Angkatan Darat Jenderal Ahmad Yani marah besar mendengar hal itu. Yani meminta kasus itu diusut tuntas. Pelda Soedjono sedang menjalankan tugas negara ketika tewas dikeroyok.
   "Bisa timbul anarki dalam negara kalau kasus ini dibiarkan!" ujar Yani marah. Kemarahan itu dibawanya saat menghadiri HUT Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) tanggal 15 Juli 1965 di Jakarta, Yani menumpahkan kemarahannya pada PKI. 
"RPKAD harus tetap memelihara kesiapsiagaan yang merupakan ciri khasnya dalam keadaan apapun, terutama dalam keadaan gawat ini. Asah pisau komandomu, bersihkan senjatamu," kata Yani.
     Kurang dari tiga bulan kemudian, Gerakan G30S yang dikomandani Letkol Untung menculik enam jenderal dan satu perwira TNI AD. Yani menjadi salah satu korban penculikan itu.
Baca Juga: Kisah Penyergapan Dukun PKI: Ngaku KEBAL Senjata...!
Panglima Kostrad Mayjen Soeharto dan Komandan RPKAD Kolonel Sarwo Edhie Wibowo menjadi motor penumpasan PKI sampai ke akar-akarnya. Sampai hari ini TNI AD masih mewaspadai gerakan komunis yang disebut mereka sebagai bahaya laten.

Sumber: merdeka.com

Saturday, March 18, 2017

Mantap Jiwa...! Cukup 4 Prajurit TNI Untuk Membuat Kocar-Kacir Satu Peleton Pasukan Elit Musuh...

   Patriot NKRI - Baku tembak tak terelakkan. Desingan senapan mesin pun tak berhenti menyentak. Walaupun hanya terdiri dari empat prajurit, mereka tidak gentar.
      Usianya memang senja, tangan pun mulai bergetar saat menggoreskan pena. Namun detik-detik peristiwa tepat di hari pertama tahun 1964 tidak pernah beranjak dari memorinya. Soetoyo ingat jelas, tepat pukul 15.00 Wita, tentara Inggris dan Gurkha menyerang pos tempatnya berjaga di Krayan, perbatasan Kalimantan dengan Malaysia (Foto Cover: 4 Prajurit TNI di Hutan).
      Soetoyo paham betul menjadi seorang pejuang mesti memiliki moral yang tinggi. Karena itu, walau empat rekannya sesama pejuang di garis depan berdarah-darah dibantai musuh, tak sedikit pun ada gentar dalam sanubarinya. Malahan semangatnya meletup-letup mempertahankan perbatasan negeri dari geliat pasukan asing.
Soetoyo
      “Jam tiga sore, terdengar suara pistol disertai lemparan granat. Salah seorang dari kami mengecek ke pos jaga dan kembali melapor. Tiga teman kami gugur, seorang lagi luka parah. Rupanya kami diserang,” kisah Soetoyo mengulas kembali baku tembak pertama dalam konfrontasi Indonesia-Malaysia di Kalimantan.
      Sejak semester kedua 1963, dia bersama tujuh rekannya ditugaskan menjaga wilayah perbatasan Kaltim dengan Malaysia. Regunya berada di daerah Krayan, Nunukan, bersebelahan dengan wilayah Ba’kelalan, Serawak yang masuk wilayah Malaysia. Sebuah bukit dan tanah lapang sepanjang lima kilometer menjadi  pemisah antara Indonesia dengan negeri jiran tersebut.
      Batalion tentara Inggris yang dibantu pasukan Gurkha bersiaga di Ba’kelalan. Sebuah bandara menjadi pangkalan mereka, mengancam kedaulatan Indonesia. “Itu serangan militer pertama. Sebelum-sebelumnya hanya ketegangan antara dua negara yang dimulai dengan perobekan foto Presiden Soekarno dan diinjaknya Garuda Pancasila di Kuala Lumpur,” beber Soetoyo.
      Diserang, Soetoyo dan rekan-rekannya membalas. Mereka mengejar tentara musuh hingga melewati perbatasan. Baku tembak tak terelakkan. Desingan senapan mesin jenis M43 pun tak berhenti menyentak.
      Walaupun hanya terdiri dari empat prajurit, Soetoyo dan rekan-rekannya tak gentar. Sekalipun mereka menyadari tengah berhadapan dengan satu peleton prajurit musuh.
“Kami tahu mereka satu peleton karena ada suara letusan pistol. Yang membawa pistol itu hanya komandan peleton,” ujarnya dalam suara parau.Semangat membela tanah air disertai darah muda yang menggebu-gebu membuat Soetoyo bertempur tanpa beban.
      Dia masih bujang kala itu, usianya belum genap 22 tahun. Namun semakin memasuki daerah lawan artinya semakin dekat dengan maut. Pertahanan Inggris pun memberikan perlawanan. Hujan peluru membuat Soetoyo dan kawan-kawan mesti bertempur cerdas.
      “Kami sadari lawan kami tidak sedikit. Apalagi kami masuk wilayah musuh. Kami sempat berlindung beberapa jam. Setelah memastikan telah mengusir prajurit musuh dari wilayah Indonesia, baru kami kembali ke pos,” tutur Soetoyo yang mengawali karier militernya di Sekolah Calon Tamtama (Secata) Jember ini.
Ilustrasi Tentara Menembak
      Dia menyesalkan leher senapan mesin M43 yang terkena tembakan musuh. Sehingga tidak dapat memutar dan hanya membidik ke satu arah. Padahal dengan kemampuan menembakkan 500 peluru dalam satu rantai, pasti bisa menembak lebih banyak prajurit musuh bila dapat berputar.
Hebatnya, senapa mesin itu digerakkan oleh rekan Soetoyo di pos jaga yang selamat meski harus kehilangan satu kaki.
      “Walaupun terluka parah karena serangan musuh dan kehilangan kakinya, namun dia masih bisa bergerak untuk mengoperasikan senapan. Membuat prajurit musuh kocar-kacir masuk ke hutan,” kenangnya.
      Setelah selamat dalam pertempuran tersebut, Soetoyo dan rekan-rekannya terus mendapat intimidasi dari tentara Inggris yang membantu Malaysia. Beberapa kali tentara Inggris melayangkan ultimatum, memaksa Soetoyo dan regunya di perbatasan untuk melambaikan bendera putih.
      Di antara ultimatum itu mengabarkan bahwa pasukan Indonesia termasuk pasukan khusus RPKAD telah menyerah, menyimpulkan perjuangan Soetoyo dan rekan-rekannya sia-sia.
      “Tapi kami tidak gentar. Karena kami berada di wilayah kami sendiri. Kami tidak mau menyerah,” ungkap pria kelahiran Kediri, 2 November 1942 ini.
      Empat bulan mempertahankan pos perbatasan, Soetoyo ditarik kembali ke Balikpapan. Dia hendak dididik mengoperasikan senjata penangkis serangan udara Batalion Arsu. Sementara tugasnya di Krayan digantikan pasukan batalion 517.
      Namun saat berada di Malinau dalam perjalanan ke Balikpapan, dia mendengar kabar pasukan Inggris menyerang Krayan hingga ke daerah perkampungan. Batalion 517 yang menggantikan regunya pun hancur lebur dalam serangan tersebut.
      “Mungkin intelijen musuh mengetahui bahwa pasukan yang berjaga merupakan pasukan baru yang belum mengenal medan. Lalu mereka memutuskan menyerang dengan brutal,” sebutnya.
      Lepas pendidikan di Balikpapan, Soetoyo ditugaskan di Batalion 609 di Hulu Mahakam, yang kini masuk wilayah Kutai Kartanegara (Kukar). Setelah konfrontasi dengan Malaysia berakhir tahun 1966, dia dipanggil kembali ke batalionnya di Balikpapan. Setahun kemudian dia dipindahtugaskan menjadi Polisi Militer dan pindah ke Kota Tepian tahun 1970.
      “Saya jadi polisi militer sampai pensiun tahun 1990. Karena saya sempat bertempur dalam konfrontasi dengan Malaysia dan mendapatkan penghargaan Dwikora, saya disarankan mendaftar ke Legiun Veteran,” tandas kakek dari 19 cucu ini.
Sumber: tniad.mil.id

Ia Menampar Dan Memeluk Anaknya Sembari Bersuara...Jangan Tumpahkan Air Matamu...!

Patriot NKRI - Matanya sudah mulai rabun, dan ia terkena penyakit encok dan juga jumlah pasukannya terus berkurang, serta sulit memperoleh makanan. 
    Di dunia maya sedang ramai membahas polemik foto Pahlawan Nasional asal Aceh, Cut Nyak Dhien. Ada beberapa pihak yang mengatakan kalau foto Cut Nyak Dhien yang memakai konde merupakan konspirasi penjajah. Menurut mereka, foto asli Cut Nyak Dhien adalah sosok wanita yang menggunakan jilbab.
    Namun, sebagian kelompok membantah analisis Cut Nyak Dhien. Mereka menyebut foto wanita berjilbab tersebut adalah istri dari Panglima Polim.
Baca Juga: [VIDEO VIRAL] Mantap Jiwa...! Bantu Korban Kecelakaan, Anggota TNI Ini Langsung Lepas Kaus
Dari polemik tersebut terdapat foto yang mengagumkan dan bersejarah. Foto menampilkan sosok Cut Nyak Dhien yang ditawan oleh Belanda. Foto bertahun 1905 itu tersimpan di KITLV, Leiden, Belanda. 
    Foto itu diambil oleh komandan marsose, atau pasukan khusus Belanda, Letnan van Vuren. Foto ini juga yang menginspirasi adegan dalam film Tjoe Nja' Dhien karya Eross Djarot yang memenangkan Piala Citra.
   Cerita penangkapan itu berawal saat Jendral Joannes Benedictus van Heutsz memanfaatkan ketakutan masyarakat dan mulai menyewa orang Aceh untuk memata-matai pasukan pemberontak sebagai informan. Sehingga Belanda menemukan rencana Teuku Umar untuk menyerang Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899.
Baca Juga: WOW...! Karena INDONESIA, Amerika KALAH Perang di Vietnam. Ternyata Ini RAHASIANYA...!
Akhirnya, Teuku Umar gugur tertembak peluru. Ketika Cut Gambang, anak Cut Nyak Dhien, menangis karena kematian ayahnya, ia ditampar oleh ibunya yang lalu memeluknya.
    "Sebagai perempuan Aceh, kita tidak boleh menumpahkan air mata pada orang yang sudah syahid, " kata Cut Nyak Dhien.
   Cut Nyak Dhien lalu memimpin perlawanan melawan Belanda di daerah pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya dan mencoba melupakan suaminya. Pasukan ini terus bertempur sampai kehancurannya pada tahun 1901 karena tentara Belanda sudah terbiasa berperang di medan daerah Aceh.
    Selain itu, Cut Nyak Dhien sudah semakin tua. Matanya sudah mulai rabun, dan ia terkena penyakit encok dan juga jumlah pasukannya terus berkurang, serta sulit memperoleh makanan. 
Baca Juga: Jalan Hidup Para Polisi TELADAN: Bripda Eka, Polwan CANTIK Yang Nyambi Jadi Tukang TAMBAL BAN
Hal ini membuat iba para pasukan-pasukannya. Anak buah Cut Nyak Dhien yang bernama Pang Laot melaporkan lokasi markasnya kepada Belanda karena iba. Akibatnya, Belanda menyerang markas Cut Nyak Dhien di Beutong Le Sageu. 

Bertarung mati-matian

Mereka terkejut dan bertempur mati-matian. Dhien berusaha mengambil rencong dan mencoba untuk melawan musuh. Sayangnya, aksi Dhien berhasil dihentikan oleh Belanda.Cut Nyak Dhien ditangkap, sementara Cut Gambang berhasil melarikan diri ke hutan dan meneruskan perlawanan yang sudah dilakukan oleh ayah dan ibunya.

Setelah ditangkap, Cut Nyak Dhien dibawa ke Banda Aceh dan dirawat di situ. Penyakitnya seperti rabun dan encok berangsur-angsur sembuh. 


Namun, Cut Nyak Dhien akhirnya dibuang ke Sumedang, Jawa Barat, karena ketakutan Belanda bahwa kehadirannya akan menciptakan semangat perlawanan dan juga karena ia terus berhubungan dengan pejuang yang belum tunduk. Pada tanggal 6 November 1908, Cut Nyak Dhien meninggal karena usianya yang sudah tua.
Baca Juga: Mengharukan...! Kisah WALI KOTA Paling JUJUR Se-Indonesia, Sampai BERHUTANG ke Anak Buah..
Sumber: merdeka.com

Friday, March 17, 2017

Lebih Garang Dan Tegas...! Inilah MACAN Baru Pengganti MACAN Unyu di Koramil Cisewu. ASLI Buatan Sang KAPTEN...!

      Patriot NKRI -  Jagad linimasa dibuat heboh dengan potret patung macan milik Koramil 1123 Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut. Macan terlihat lucu sebab wajahnya seperti sedang senyum lebar, tidak ada kesan garang.
Patung macan itu kemudian menjadi bahan meme yang dibuat beragam versi. Sejak ramai jadi bahan perbincangan bahkan diberitakan media nasional dan internasional, patung itu akhirnya dirobohkan. 
      Jagad linimasa dibuat heboh dengan potret patung macan milik Koramil 1123 Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut. Macan terlihat lucu sebab wajahnya seperti sedang senyum lebar, tidak ada kesan garang.
      Kini patung macan telah berganti. Macan yang sebelumnya jauh dari kesan menyeramkan kini lebih garang.
"Kini patung harimau telah digantikan dengan Maung atau Harimau yang dapat memperlihatkan keluhuran nilai nilai yang telah diwariskan oleh nenek moyang Jawa Barat," kata Kapendam III/Siliwangi Kolonel Arh M Desi Ariyanto pada wartawan, Jumat (17/3).
      Patung buatan Prajurit Kodam Siliwangi Kapten Eko Katim PAL Denpal Korem 062 itu sudah terlihat lebih sangar. Wajahnya menunjukkan ketegasan. Perawakannya gagah layaknya seekor binatang yang ingin memangsa musuhnya. Taringnya juga tajam. 
      Tentu ini sudah berbanding terbalik dengan patung macan sebelumnya yang netizen sebut sebagai macan paling bahagia sedunia.

      Desi menambahkan, patung macan yang kini menjadi simbol prajurit TNI di lingkungan Kodam III Siliwangi adalah representasi warga Jawa Barat yang sering disebut warga Siliwangi. Karena sebagai simbol kebanggaan maka itu patung yang ada di Kodam Siliwangi dibuat sebagai mana representasi warga Jabar. 
      "Ini agar nilai nilai luhur tersebut terus ada pada diri Prajurit Siliwangi oleh karena itu Harimau digunakan sebagai simbol kebanggaan Prajurit Siliwangi," ujarnya.
Sumber: merdeka.com

Wednesday, March 15, 2017

Kisah Pasukan Garuda SELAMATKAN Tentara Spanyol dari Pasukan Hizbullah

Patriot NKRI - Kontingen Pasukan Garuda di Haiti mendapatkan medali penghargaan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Di Kongo, atas kerja kerasnya membangun jalan raya, pasukan Garuda juga mendapat banyak pujian. Sebagai pasukan penjaga perdamaian di bawah PBB, kiprah Pasukan Garuda memang mendapat tempat di hati masyarakat setempat.
    Pasukan Garuda di Libanon juga sempat menyelamatkan pasukan pengintai Spanyol yang sedang melakukan patroli. Saat itu posisi tim Spanyol benar-benar terjepit karena dikejar pasukan Hizbullah.
Baca Juga: MANTAP JIWA...! Komandan Kopassus Pilih Bawa INI Daripada 100 PELURU Saat Perang
Kisah ini dimuat dalam buku Kopassus untuk Indonesia yang ditulis Iwan Santosa dan EA Natanegara dan diterbitkan R&W.
    Ceritanya saat itu 60 pasukan Spanyol yang mengendarai 10 panser sedang berpatroli rutin. Mereka sempat mengambil foto dokumentasi kabel saluran air yang dicurigai sebagai kabel komunikasi milik Hizbullah. Ternyata aksi mereka diketahui Hizbullah.
    Dengan menggunakan 10 motor trail dan mobil, Hizbullah mengejar tentara Spanyol. Mereka menyandang AK-47 dan roket antitank. Tim pengintai Spanyol terpaksa meminta bantuan Kontingen Indonesia. 
   Untuk mencegah pertempuran darah, akhirnya Spanyol terpaksa menyerahkan memory card kamera tersebut pada Hizbullah disaksikan pasukan Garuda sebagai penengah.
Baca juga: Bak PASUKAN HANTU, Pasukan JANUR KUNING Muncul Dari Dalam Tanah...MERAYAP MENYERGAP Belanda Yang Masih Terlelap...!!
"Anda punya senjata, kami juga punya. Kami tidak takut menghadapi anda," kata Hizbullah galak pada tentara Spanyol.
    Maka setelah konflik mereda, anggota Pasukan Garuda menemui para tokoh Hizbullah. Mereka mencoba menerangkan ada kesalahpahaman antara Hizbullah dan Spanyol. Hubungan pasukan TNI dengan warga sekitar Libanon memang dekat. Sikap Pasukan Indonesia yang ramah tamah ternyata mempunyai keuntungan. Apalagi rakyat Libanon dan Indonesia sama-sama beragama Islam. 
   Setelah pasukan Garuda memberi penerangan, para anggota Hizbullah bisa memahami masalah tersebut. Mereka pun melupakan konflik yang terjadi dengan pasukan Spanyol dari United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL) ini.
Baca Juga: Keberanian Tanpa Tanding...! Biarkan MATAKU Terbuka, Aku Ingin Melihat PELURU Penjajah Menembus Dadaku...!
"Kami orang Libanon sebenarnya tidak menghargai dan menghormati UNIFIL karena mereka tidak berpihak secara adil pada orang Libanon selatan. Tetapi kami melakukan ini karena sangat menghormati anda orang Indonesia," kata Hizbullah.

Membanggakan memang.

Sumber: merdeka.com

Kisah Bung Karno Menawarkan NYAWANYA, Rela Ditembak Demi MENYELAMATKAN Seorang Anak yang Ditahan Sekutu

Patriot NKRI - Pasca kemerdekaan, terjadi agresi Belanda kedua. Setelah sekutu berhasil merontokkan dominasi Jepang di Asia dan Asia Tenggara, Belanda segera melancarkan aksi sipil menduduki kembali negara jajahan yang ia namakan Hindia Belanda (Foto Cover: Bung Karno dengan seorang anak yang terluka, korban perang 1946).
      Sementara bagi kita, Hindia Belanda sudah terkubur, seketika bersamaan tertancapnya sang saka merah putih, panji Republik Indonesia. Fase ini disebut sebagai fase perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Masyarakat baru mengakui manfaat Bung Karno menyetujui pembentukan PETA.
Menyongsong mendaratnya kembali sekutu di bumi Indonesia, Bung Karno sekali lagi, menunjukkan karakter yang kuat sebagai lokomotif perjuangan bangsa. Ia mengatur strategi perlawanan, mulai dari perlawanan diplomasi sampai ke perlawanan bersenjata.
      Bung Karno bahkan muncul menunjukkan heroisme yang berkobar-kobar. Berikut adalah salah satu peristiwa yang terjadi di Magelang, yang dikutip oleh Bagin dalam bukunya “Pemahaman Saya tentang Ajaran Bung Karno.”  Juga ditulis Roso Daras di buku Total Bung Karno.
   Tersebutlah suatu waktu menjelang tahun 1946 di Magelang, Jawa Tengah. Bung Karno mendengar seorang anak menjadi tawanan di markas tentara Sekutu. Ia menuju ke Magelang.
Setiba di depan markas serdadu Inggris tempat seorang anak Indonesia ditawan, Bung Karno berhenti. Ia berjalan tegap dan mantap menuju pintu gerbang benteng serdadu Inggris dengan satu tekad,  membebaskan seorang anak yang ditahan musuh.
     Langkahnya makin mendekati jarak sasaran tembak, ketika terdengar teriakan, “Jangan tembak!”.  Suara tersebut menghentikan serdadu yang siap menembak.
      Faktanya, memang tak satu peluru pun dimuntahkan oleh prajurit-prajurit Sekutu. Sebaliknya, Bung Karno masuk dan sebentar kemudian sudah keluar membawa seorang anak belasan tahun yang menjadi tawanan serdadu Inggris.
Peristiwa itu mengukuhkan pribadi Soekarno yang sukarela menawarkan nyawanya untuk ditukar dengan seorang tawanan anak. Kisah itu, tidak hanya merasuk menyemangati setiap prajurit bersenjata bambu runcing, tetapi juga terdengar hingga ke telinga para Jenderal sekutu.

Sumber: nasional.news.viva.co.id

Sunday, March 12, 2017

Operasi WASPADA WIRA CLURIT 2017: Awas..., Jangan Berani-Berani Pasang Stiker TNI Di Kendaraan Pribadi

Patriot NKRI -  Jangan sembarangan pasang sticker TNI di kendaraan pribadi. Apalagi untuk gagah-gagahan di jalan. Seperti saat Subdenpom V/3-4 Pasuruan bersama Provost Kodim 0819/Pasuruan yang melaksanakan Operasi Gaktib Polisi Militer 'Waspada Wira Clurit' Tahun 2017 bersama unsur POM Angkatan dan Propam Polri yang bertempat di Jalan Panglima Sudirman, Kec. Purworejo Kota Pasuruan. (Foto Cover: Dihukum push up oleh PM dan stiker militer pada kendaraan)
Baca Juga: NGAKAK...6 ATURAN Lucu Prajurit TNI di Toilet PERBATASAN RI Dan Papua Nugini
Operasi ini bertujuan untuk menekan dan mencegah terjadinya pelanggaran serta perbuatan hukum dari anggota TNI. 
     Operasi Kepolisian Militer TNI berupa operasi penegakan ketertiban (Gaktib) dan operasi penegakan hukum yustisi adalah operasi yang dilaksanakan guna terciptanya kepatuhan hukum disiplin dan tata tertib di lingkungan TNI AD, Khususnya di Kodim 0819/Pasuruan.
    Dalam pelaksanaan Operasi Gaktib Polisi Militer 'Waspada Wira Clurit' Tahun 2017 gabungan melakukan pemeriksaan terhadap anggota TNI serta Sipil. 
Baca Juga: MANTAP JIWA...! Komandan Kopassus Pilih Bawa - INI - Daripada 100 PELURU Saat Perang
Dari operasi ini, ditemukan beberapa pelanggaran di antaranya pemasangan sticker TNI di kendaraan masyarakat sipil. Oleh petugas langsung di berikan tindakan pelepasan sticker di tempat. Pemasangan stiker berlogo atau atribut kesatuan TNI pada kendaraan pribadi membuat Mabes TNI bertindak tegas. Mereka menggelar razia gabungan bersama kepolisian untuk mencabuti atribut-atribut tersebut dari kendaraan sipil. Apalagi, kebanyakan pemilik mobil dan motor memasang stiker tersebut buat gagah-gagahan dan membuat orang segan.
      Mabes TNI sebagaimana yang dikutip dari merdeka.com menegaskan tidak ada satupun kendaraan berpelat hitam di luar mobil dinas diperbolehkan memasang atribut-atribut TNI. Larangan tersebut juga berlaku bagi setiap prajurit TNI yang memiliki kendaraan pribadi.
Baca Juga: Priiiittttt...!!...Kisah Lucu Kepala Staf TNI AD Ditilang Polisi di Jalan Malioboro
Tak hanya itu, Mabes TNI menyatakan tak pernah memberikan rekomendasi apapun kepada setiap toko maupun pedagang untuk menjual stiker TNI. Tindakan tegas ini dilakukan guna menghindari stigma negatif jika pemilik kendaraan berlogo TNI tersebut melakukan pelanggaran namun bertindak arogan. Mabes TNI tidak pernah mengizinkan, jangan sampai label TNI digunakan suatu saat ada pelanggaran malah ada sebutan, mentang-mentang anggota.
   Sementara, atribut-atribut TNI mulai dari lambang kesatuan, kepangkatan, seragam, topi dan lain sebagainya masih dibolehkan untuk dijualbelikan. Namun, para pembeli diwajibkan menunjukkan kartu tanda anggota (KTA) dan dilarang dijual kepada warga sipil.
     Kalau ada yang nekat membeli tapi bukan anggota itu sepenuhnya tanggung jawab penjual karena menjualnya untuk umum. (Sanksi) urusan polisi. Jika ada POM mereka bisa menangkap itu (pemakai atribut TNI). Atribut-atribut TNI hanya diperuntukkan bagi anggota TNI saja dan masyarakat yang ditunjuk menjadi mitra TNI, misalnya Gubernur.
Baca Juga: Dor...! Dor...!...Bak RAMBO, Prajurit Sutarmono Robohkan 3 Tentara Belanda di Irian. Heroik...!
Terkait banyaknya masyarakat umum yang secara terang-terangan masih memakai atribut-atribut TNI pada kendaraan miliknya, polisi diminta ketegasannya untuk menindak tegas para pelakunya. Sebab, penggunaan stiker atau atribut terhadap pengendara yang bukan anggota bisa merugikan institusi TNI.


Sumber: merdeka.com

Raih Simpati...! Begini Kisah DANTON TNI Sampai MENGAJAR Di Wilayah Terpencil Afrika Tengah

Patriot NKRI - Banyak cerita menarik bagaimana Pasukan Garuda mendapat simpati masyarakat di medan tugas. Hal ini juga terjadi pada pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-C/Minusca (Multi-Dimensional Integrated Stabilization Mission in Central African Republic).
Di sela-sela tugas, Prajurit TNI ini membaktikan diri untuk mengajar Bahasa Inggris pada anak-anak TK di District-6 Bangui, Afrika Tengah.
Baca Juga: Kisah Anak Buah Melihat Soeharto Bak KEBAL PELURU Saat Perang
Kegiatan ini diawali dengan perkenalan memakai bahasa Inggris oleh Danton Vertikal Lettu Czi Angga Kusuma. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan belajar membaca huruf alfabet. 
      Para siswa sangat antusias mengikuti pelajaran yang diberikan oleh Lettu Czi Angga Kusuma lalu sesekali bercanda dan bergurau, membuat suasana belajar mengajar di Sekolah menjadi hangat. "Kegiatan belajar mengajar di TK District-6 ini merupakan rasa pedulinya Pasukan Garuda kepada warga Republik Afrika Tengah. Kondisi di sini masih kekurangan tenaga tenaga pengajar," kata Lettu Angga.
     Kegiatan ini juga merupakan salah satu kegiatan Civil Military Coordination (CIMIC) yang dilakukan oleh Satgas Garuda di Minusca agar mendapat simpati masyarakat Afrika Tengah.
      Kepala Sekolah TK District-6 Mrs.Victoria sangat senang atas bantuan dan perhatian pasukan TNI kepada TK District-6 dan masyarakat Republik Afrika Tengah pada umumnya.
Baca juga: PLAAAK...!!! TAMPARAN Lelaki Ini Mendarat KERAS Di Pipi Prabowo Subianto, Mantan Danjen Kopassus.
Seperti diketahui, 200 Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Konga XXXVII-C/Minusca, terdiri dari 178 personel TNI AD, 18 personel TNI AL, 4 personel TNI AU, bertugas sebagai pasukan pemeliharaan perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa selama satu tahun di wilayah Republik Afrika Tengah.

Sumber: merdeka.com

Friday, March 10, 2017

[VIDEO VIRAL] Mantap Jiwa...! Bantu Korban Kecelakaan, Anggota TNI Ini Langsung Lepas Kaus

Patriot NKRI - Tindakan sigap anggota TNI menolong korban kecelakaan ini menuai pujian netizen. Dia rela melepas baju yang dipakai untuk menghentikan darah yang terus mengalir di kaki korban kecelakaan.
Baca Juga: NGAKAK...6 ATURAN Prajurit di Toilet PERBATASAN RI Dan Papua Nugini Ini Pasti Bikin Kamu KETAWA Cekikikan...
Video aksi sigap TNI itu telah beredar viral di dunia maya, salah satunya dibagikan pemilik akun Facebook Saddam Imaji pada Minggu (5/3/2017).
Di postingannya Saddam mengatakan, kecelakaan itu terjadi di samping kantor Samsat Medan. Nampak, beberapa orang berkerumun di sekitar korban kecelakaan. Seorang anggota TNI kemudian melepas bajunya untuk menolong korban.
      Setelah luka yang terus mengeluarkan darah dibalut kain, korban langsung dipapah oleh anggota TNI itu dan beberapa orang lain. Video yang diunggah Saddam telah dibagikan 4 ribu kali hingga Kamis (9/3/2017). Netizen yang melihat video ini juga salut dengan tindakan sigap TNI tersebut.
Baca Juga: Bak PASUKAN HANTU, Pasukan JANUR KUNING Muncul Dari Dalam Tanah...MERAYAP MENYERGAP Belanda Yang Masih Terlelap...!!
Rosdiana Sigiro: “Aparat pelindung masyarakat, pantas mendapatkan penghargaan.”
Dona Lisvia Syera: “Salut banget sama om tentara.”
Ria Yunita: “Bravo TNI engkau yang terbaik untuk masyarakat.”

Liat videonya di atas!


Thursday, March 9, 2017

ANDA TENTARA GILA...! Saat NYALI Tentara Amerika Serikat Dibuat CIUT Oleh Aksi Nekad TNI

      Patriot NKRI - Perawakannya tak begitu besar, tinggi layaknya seorang tentara dengan kualifikasi para komando. Namun, dengan perawakannya itu membuat tentara Amerika Serikat, Lebanon dan Denmark, harus angkat topi serta berdecak kagum hingga menyebutnya 'Tentara Gila'. 
      Lalu siapa prajurit yang membuat nama Indonesia harum tersebut? Ia adalah Sersan Kepala Pasukan (Serka Pas) Abdullah Lubis, prajurit Batalyon Komando (Yonko) 462 Paskhas/Pulanggeni, Pekanbaru. "Iya, saya disebut tentara Amerika sebagai prajurit crazy, tentara gila," kata Serka Abdullah Lubis, saat bincang-bincang dengan RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 18 Oktober 2016, di Markas Yonko 462 Paskhas. 
      Lubis, demikian ia dipanggil kawan-kawannya, menceritakan kenapa julukan itu disematkan ke dirinya. Saat menjadi pasukan perdamaian PBB di Lebanon, United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL), November 2009-2010, ia bersama timnya ditempatkan di daerah bernama Acid al Qusairi. 
      SERSAN Kepala Pasukan (Pas) Abdullah Lubis, mencatat dan melaporkan truk yang ditumpangi tentara Denmark masuk jurang kedalaman 100 meteri di Ganduriah, Lebanon, 2010.
      Pasukan perdamaian PBB asal Indonesia diawali dengan pengiriman Garuda 23A di dalamnya terdapat anak pertama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono. Lubis tergabung dalam Pasukan Garuda 23D. Di Acid al Qusairi, sebelum pasukan Garuda masuk, sudah ada pasukan dari negara lainnya.
      "Sayangnya, mereka ini tak menyatu dengan masyarakat sekitar. Ditambah lagi, pasukan tersebut berasal dari bukan negara berpenduduk mayoritas Islam, seperti Indonesia," kata penyandang kualifikasi Jump Master ini. 
      Bagi Bintara Operasi Yonko 462 Paskhas/Pulanggeni, Pekanbaru ini, berbagai upaya pendekatan dilakukan. Mulai dari menyerahkan bantuan komputer, buku, mainan hingga kemasyarakatan lainnya. 
      "Setelah empat bulan kita di sana, warga merasa nyaman. Biasanya cuek, apatis, dengan kedatangan TNI, mereka responsif," kata prajurit pernah dinas di Papua ini. 
Keuntungan sebagai sesama muslim inilah kemudian memudahkan tugas-tugas Pasukan Garuda di Lebanon. Termasuk saat menyelamatkan dan evakuasi dua prajurit tentara Denmark yang masuk ke dalam jurang bebatuan kedalaman 100 meter. 
      Saat itu, kenang Abdullah Lubis, sebagai Komandan Regu (Danru), diperoleh informasi ada seorang prajurit UNIFIL dari Denmark mengalami kecelakaan masuk jurang di daerah Ganduriah. Setelah lakukan koordinasi dengan markas, ia dan regunya diperintahkan untuk lakukan evakuasi. 
      Setibanya di lokasi, sudah ada pasukan Amerika Serikat, Lebanon dan negara lainnya. "Mereka hanya melihat-lihat saja dari atas ke jurang. Sedangkan tentara Denmark satu tersangkut di kedalaman 50 meter, satu lagi di 100 meter," kata Abdullah Lubis. 
Serka Pas Abdullah Lubis
SERSAN Kepala Pasukan (Pas) Abdullah Lubis, prajurit Batalyon Komando (Yonko) 462 Paskhas/Pulanggeni, Pekanbaru.
      Usai mempelajari jurang dan kedalaman, bersama seorang marinir Indonesia, Abdullah turun tanpa menggunakan tali seutas pun dan alat-alat bantu lainnya. Perlahan-lahan, batu-batu cadas yang tajam berhasil dilewati dan tiba di kedalaman 50 meter. "Saya lihat dan cek denyut nadinya, sudah tak ada lagi berdenyut. Tentara Denmark ini sudah meninggal. Saya bungkus dengan pakaiannya, kemudian kirim titik koordinat ke markas guna evakuasi menggunakan helikopter," kenang pemilik brevet tembak mahir ini. 
      Melihat aksi nekad kedua prajurit TNI itu, membuat nyali tentara Amerika Serikat ciut. "You are crazy soldier atau Anda tentara gila," kata tentara tersebut kepada Abdullah seusai mengevakuasi dua tentara Denmark dari dasar jurang. Saat ditanyakan, kenapa ia nekad turun ke jurang tanpa tali, Abdullah menjelaskan, ia seorang tentara dengan kualifikasi Combat SAR, atau SAR Tempur. Dengan kualifikasi tersebut, ia sudah memperhitungkan medan sebelum turun ke jurang.

Truk Tentara Denmark Hancur

      TRUK mengangkut tentara Denmark, hancur usai jatuh ke dalam jurang dengan kedalaman 100 meter, di wilayah Ganduriah, Lebanon, 2010.

      Abdullah mengatakan, semula ia memperkirakan tentara Denmark yang jatuh tersangkut di kedalaman 50 meter bakal selamat. Ternyata justru kawannya berada di dasar jurang.
"Kedua tentara itu dari kesatuan Zeni. Denmark lebih banyak zeni, mereka yang bangun bunker dan camp UNIFIL di Lebanon," jelas Abdullah Lubis.
      Usai membungkus tubuh tentara Denmark tersebut dengan pakainnya sendiri, sambil menunggu helikopter tiba, tenyata sudah didahului ambulance tentara Indonesia. Akhirnya, paramedis Indonesia turun ke jurang bawa tandu dengan mengikuti langkah dan jejak Lubis. 
      Ia memperkirakan, dengan kondisi truk yang sudah hancur lebur, tentara Denmark di dasar jurang juga akan bernasib serupa seperti kawannya, tewas. Ternyata, prediksi itu salah. Saat Lubis dekati, prajurit tersebut masih hidup. 
      "Saya hampiri, ternyata masih hidup, kirim koordinat dan infokan masih selamat. Sebelum bantuan Indonesia datang, dari jalan lain telah datang ambulance dari Prancis, dengan mengambil jalan memutar dan evakuasi korban selamat. Bangganya, prajurit Denmark itu hingga kini masih hidup," kenang Abdullah Lubis dengan tersenyum. 
      Selang tiga hari usai penyelamatan dan evakuasi dua prajurit Denmark tersebut, Abdullah Lubis dan timnya kemudian diberikan penghargaan dalam sebuah upacara di markas UNIFIL. 
      "Kami peroleh penghargaan dari Denmark diserahkan oleh Dankomark, serta Dansatgas Garuda, Letkol Inf Andi Perdana Kahar," kata Lubis. 
      Sementara itu, Komandan Yonko 462 Paskhas/ Pulanggeni, Mayor Pas Rully Arifian mengatakan, tugas apapun bagi prajurit adalah suatu kehormatan dan kebanggaan. Termasuk tugas tugas operasi perdamaian. 
      "Tetap pertahankan prestasi tersebut demi kehormatan bangsa Indonesia di mata dunia. Saya juga pernah ikut misi tahun 2010-2011 sebagai military observer di Kongo selama setahun," kata lulusan AAU ini. 
      Rully mengakui, hanya prajurit Indonesia saja yang mau bekerja tanpa pamrih. Inilah menjadi alasan kenapa nama Indonesia untuk pasukan perdamaian PBB tetap harum. 

Sumber: riauonline.co.id