Tuesday, August 5, 2014

Matematika Manusia Tidak Bisa Disamakan dengan Matematika Tuhan (Ikhlas)


Ikhlas
Ikhlas bisa membuat hidup lebih berkualitas & bisa menghadirkan kenyamanan untuk kita . Dengan keikhlasan, perbuatan menjadi baik adanya. Mari belajar ikhlas dari sebuah cerita yang berikut ini. 

***

Di suatu pondok yang sederhana, hiduplah seorang guru tua dengan istrinya. Sang guru sudah puluhan tahun mengajar di sebuah sekolah yang tak terlalu jauh dari rumahnya. Guru ini sangat baik hati dan dihormati oleh murid-muridnya. 
Suatu hari, seorang mantan muridnya datang ke rumahnya. Ia membawa seikat ubi yang diamanahkan oleh ayahnya sebagai oleh-oleh pada sang guru. "Pak guru, saya membawa ubi. Hanya ini yang saya dan keluarga punya untuk membalas kebaikan bapak," ujarnya. 

Melihat muridnya yang lugu dan tulus, sang guru tersentuh. "Kok repot-repot, Nak? Duduk di sini dulu ya. Kamu pasti capek jauh-jauh dari desa bawa ubi. Bapak ke belakang dulu," ujar sang guru. 

Pria paruh baya itu pun berjalan ke belakang dan menemui istrinya. "Bu, kita punya apa? Ini muridku bawa ubi," kata pria itu. Sang istri melihat ke dapurnya. Tidak ada apa-apa selain alat masak, bumbu dapur dan air minum. "Punya apa kita, Pak? Wong kita cuma punya kambing peliharaan bapak itu di belakang," jawab istrinya. 
Guru itu pun mengangguk-angguk, "Oo.. Ya sudah ini ubinya disimpan. Buatkan muridku minum ya, Bu. Kita kasih kambing saja," kata pria itu. Istrinya mengangguk dan membuatkan teh hangat untuk muridnya. Sementara pria itu mengambil kambing peliharaannya. 

"Ini, Nak. Bawa pulang, ya? Bilang terima kasih pada bapakmu," kata pria itu. Muridnya terkejut, tapi ia sangat berterima kasih pada gurunya yang memang baik hati itu. Tak lama, ia pun pulang dari pondok gurunya. 
Di jalan, murid ini bertemu dengan temannya. Teman tersebut bertanya dari mana ia mendapat kambing. Murid yang lugu itupun menceritakan bagaimana ia membawa ubi hingga dapat kambing. Mendengar cerita itu, murid yang satu ini tergiur mendapat pemberian yang sama dari gurunya. Ia pun segera pulang dan menceritakan kejadian itu pada ayahnya. 

Sang ayah yang juga tergiur berkata, "Wah, mungkin kalau kamu bawa kambing, nanti kamu akan diberi sapi, Nak." Begitu pikir ayah dan anak ini. Kalau mereka memberi yang besar, maka mereka akan menerima yang lebih besar lagi. 

Maka, sore itu pergilah murid yang satu ini membawa kambing ke rumah gurunya. Sang guru kaget, baru saja ia memberi kambing pada muridnya, sekarang ia menerima kambing lain yang menggantikan kambingnya. Maka buru-buru ia menemui istrinya, "Istriku, kita dapat kambing lagi. Alhamdulillah. Kita cuma punya ubi, ya? Ya sudah berikan saja ubinya untuk muridku," ujarnya.

Maka sang guru keluar membawa 3 ikat ubi yang diberikan murid pertamanya tadi. Melihat apa yang diberikan gurunya, murid kedua ini terkejut. Antara agak kecewa dan harus tetap senyum di depan gurunya. Maka ia pun pulang dengan membawa 3 ikat ubi, bukan sapi seperti yang dia harapkan. 

***

Hikmah yang bisa kita petik adalah dalam hal kebaikan matematika manusia tidak bisa disamakan dengan matematika Tuhan . Berbuat adalah baik bila disertai dengan keikhlasan. Bila mengharapkan balasan dan ganjaran, belum ikhlas namanya. Berbuat baik semata-mata karena Tuhan menyukai perbuatan baik itu. Dan lupakan apa yang sudah kita perbuat, biar hati tenang dan biar Tuhan yang mengurus selebihnya.

Tren Aneh, Banyak Perempuan Cina Pamer Bulu Ketiak di Sosial Media


Tren Aneh, Banyak Perempuan Cina Pamer Bulu Ketiak di Sosial Media
Tren foto selfie hingga saat ini masih disukai, tapi kadang bosan juga kalau selfie wajah cantik terus. Tidak heran jika banyak orang berkompetisi melakukan pose-pose tertentu agar dianggap keren. Beberapa waktu lalu ada tren pose wajah super jelek, pose planking dan sebagainya. Sekarang, di kalangan perempuan di negara China ada tren yang cukup aneh, yaitu foto ketiak (bahkan bila ada rambut halusnya).

Bagi wanita, kulit yang halus adalah keharusan. Banyak wanita yang rela menahan sakit saat waxing, mencabut bulu atau bahkan iritasi karena mencukur rambut halus di ketiak. Semua demi ketiak yang mulus, rasanya malu banget kalau sampai orang lain melihat ada bulu atau rambut halus di ketiak. Pada dasarnya, tubuh wanita adalah tanggung jawab pemiliknya, mau rambut itu dicabut atau dibiarkan begitu saja, tidak ada larangan sama sekali. 


Tren Aneh, Banyak Perempuan Cina Pamer Bulu Ketiak di Sosial Media
Nah, ajaibnya, di salah satu sosial media terkenal di China, yaitu Weibo, para perempuan muda berlomba-lomba memamerkan ketiak mereka. Hal ini sebenarnya cukup memalukan, karena wanita cenderung menutupi bagian ketiak mereka. Namun tren yang berkembang ini justu membuat para perempuan bangga memamerkan ketiak mereka. Yang mengejutkan sebagian foto menunjukkan perempuan yang tetap percaya diri walau ketiaknya dipenuhi rambut halus.


Tren Aneh, Banyak Perempuan Cina Pamer Bulu Ketiak di Sosial Media
Walaupun ketiak berbulu dianggap cowok banget dan macho, perempuan-perempuan cantik ini tidak malu. Sebagian dari mereka seolah ingin mendobrak pendapat sosial bahwa wanita harus mengikuti pola kecantikan yang ada, toh bulu halus itu tidak mengganggu sama sekali, bahkan lebih dianggap sehat. Sementara, sebagian foto lain menunjukkan perempuan yang memiliki ketiak mulus, baik yang bulunya dihilangkan atau beruntung lahir dengan ketiak tanpa bulu sama sekali.

Waduh.. Andai tren ini sampai ke Indonesia, apakah Anda percaya diri memamerkan foto ketiak anda? 

vemale

Ritual Aneh dan Unik Mengawinkan Kodok Agar Turun Hujan


Ritual Aneh dan Unik  Mengawinkan Kodok Agar Turun Hujan


Saat musim kemarau melanda suatu daerah atau wilayah tertentu,beberapa negara di belahan dunia  memiliki ritual atau cara tersendiri  untuk memanggil hujan,  beberapa diantaranya masih tergolong masuk akal namun ada pula yang terbilang unik,aneh atau nyeleneh  . Seperti yang dilakukan di India ini, masyarakat di sana mengawinkan kodok agar hujan turun deras.

Ritual unik ini diselenggarakan di desa Dibrugarh di Assam, wilayah Timur Laut negara India. Di mana para penduduk di sana berharap dewa hujan akan mengabulkan harapan mereka dengan menurunkan hujan di desa mereka.


Seperti dilansir berbagai media, ritual unik ini dilakukan dengan cara mengawinkan kodok betina dan kodok jantan yag berasal dari dua desa yang berbeda.


Perkawinan kodok ini dilakukan dengan acara yang meriah seperti mengawinkan manusia. Kedua kodok tersebut pun di dandani layaknya mendandani pengantin manusia.


Bahkan kodok betinanya pun di beri rantai emas. Perkawinan ini di hadiri oleh ribuan orang yang ikut meramaikan ritual unik tersebut.Seorang penduduk yang menghadiri ritual tersebut mengatakan bahwa acara itu sangat unik dan sangat asyik.


Setelah melakukan ritual tersebut kedua kodok itu akan di lepas di sebuah kolom di dekat penduduk, dan setelah ritual melepas kodok, para penduduk pun menikmati makanan yang sudah di siapkan.


Entah karena kebetulan atau efek dari ritual tersebut yang  berhasil meluluhkan hati dewa hujan untuk menurunkan hujan di desa tersebut. Keesokan harinya pun turun hujan yang sangat deras di desa tersebut.

believe or not ?